Archive | Uncategorized RSS feed for this section

contoh laporan

20 Mar

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt dengan rahmat dan petunjuk-Nya dan akhirnya kami dapat menyelesaikan laporan ujian praktek IPA.

Laporan ini disusun berdasarkan tugas yang diberikan oleh guru dengan harapan dapat meningkatkan pemahaman tentang pokok-pokok yang terdapat dalam isi laporan ini.

Kami menyadari laporan ini masih ada beberapa kekurangan.Untuk itu,kami mengharapkan saran yang membangun baik dari siswa maupun guru,karena itu sangat berarti bagi kami untuk menyusun kembali laporan ini dengan sempurna.

Kami juga turut berterima kasih kepada siswa yang telah membantu untuk menyelesaikan laporan ini menjadi lebih baik dan bagus.

 

 

Hormat Kami

 

Kelompok 4

 

ii

 

 

 

Daftar Isi

 

Halaman Pengesahan          …………………………………………………………      i

Kata pengantar       ………………………………………………………………….      ii

Daftar isi     …………………………………………………………………………      iii

MEDAN MAGNET           …………………………………………………………      1

I.      Tujuan Percobaan       …………………………………….……………………      1

II.    Landasan Teori     …………………..…………………………………………      1

III.   Alat dan Bahan        ………………..………………………………….………      1

IV.   Prosedur Kerja            …..……………………………………………………..      2

V.    Hasil Pengamatan ………………………………………………………………      2

VI.  Pembahasan        ………………………………………………………………      2

VII. Kesimpulan          ………………………………………………………………      3

VIII. Saran      ………………………………………………………………………      3

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK          ………………………………………….           4

I.      Tujuan Percobaan       …………………………………….……………………      4

II.    Landasan Teori     …………………..…………………………………………      4

III.   Alat dan Bahan        ………………..………………………………….………      5

IV.   Prosedur Kerja            …..……………………………………………………..      5

V.    Hasil Pengamatan ………………………………………………………………      6

VI.  Pembahasan         ……………………………………………………………….      6

VII. Kesimpulan          ………………………………………………………………      6

VIII. Saran      ……………………………………………………………………….     5

Daftar Pustaka                        ……………………………………………………………….     5

 

iii

Medan Magnet

 

 

 

  1. Tujuan Percobaan

Tujuannya untuk mengetahui Pola Medan Magnet.

 

  1. Landasan Teori

Medan magnet adalah ruangan disekitar magnet yang masih terdapat pengaruh gaya tarik magnet.Medan magnet ditunjukkan dengan garis-garis yang menggambarkan pola medan magnet yang dinamakan garis-garis gaya magnet.makin banyak jumlah garis-garis gaya magnet makin besar kuat medan magnet yang dihasilkan.arah medan magnet,yaitu keluar dari kutub utara masuk ke kutub selatan.Walaupun gaya-gaya magnet yang terkuat terletak pada kutub-kutub magnet,gaya-gaya magnet tidak hnya berada pada kutub-kutubnya saja.gaya magnet juga timbul disekitar magnet.Garis gaya magnet dapat digambarkan dengan cara menaburkan serbuk besi pada kertas yang diletakkan diatas magnet.

Seperti halnya garis gaya listrik yang menggambarkan medan listrik,garis gaya magnet dapat menggambarkan medan magnet.Namun tidak seperti garis gaya listrik yang dapat berawal dan berakhir pada suatu muatan listrik,garis gaya magnet tidak ada awal dan akhirnya.Garis gaya magnet membentuk lintasan tertutup dari kutub utara ke kutub selatan.

 

III. Alat dan Bahan

  1. 1 buah magnet batang
  2. 1 set serbuk besi
  3. Beberapa kertas HVS
  4. 1 buah pinsil

1

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  1. Prosedur Kerja
    1. Letakkan magnet batang di bawah kertas,tandai pada kertas letak kutub magnet batang itu.
    2. Taburkan serbuk besi diatas kertas dengna merata.
    3. Ketukkan kertas dengan pelahan.Apakah yang terjadi pada kertas dengna serbuk besi?
    4. Pada bagian manakah serbuk besi tersebar lebih rapat?
    5. Gambarkan pola penyebaran serbuk besi itu dengan garis-garis utuh.
    6. Garis-garis gaya pola itu berada didalam medan magnet.Apakah yang simaksud medan magnet?
    7. Dari manakah arah garis-garis gaya magnet?

 

 

  1. Hasil Pengamatan
  1. Ketukan yang terjadi menghasilkan serbuk besi menyatu pada magnet yang dilapisi oleh kertas dibawahnya.
  2. Pada bagian kutub magnet.
  3. U             S

 

 

 

 

 

 

 

  1. Ruangan disekitar magnet mendapatkan pengaruh gaya tarik magnet.
  2. Arah garisnya adalah dari utara ke selatan.
  3. Pembahasan

2

Karena serbuk besi yang diketukkan perlahan-lahan akan semakin menggeser kea rah magnet itu karena adanya gaya tarik magnet.

 

  1. Karena dibagian kutub magnet mempunyai arus yang lebih besar dibandingkan di samping magnet itu sendiri.
  2. Sudah jelas arah garis pada magnet pasti dari utara ke selatan.
  3. Karena disekitar ruang magnet pasti masih ada gaya tarik magnetnya,jika keluar dari ruang magnet maka gaya tarik magnet itu hilang.
  4. Sudah jelas arah garis pada magnet pasti dari utara ke selatan.

 

VII. Kesimpulan

Serbuk besi yang diletakkan diatas kertas dan dilapisi magnet dibawahnya jika diketukkan secara perlahan maka akan mendapatkan pengaruh gaya tari magnet.

  1. Saran

Jangan pernah menyalakan kipas angin atau meniup pada saat serbuk besi ditebarkan di permukaan kertas,sangat berbahaya jika serbuk besi masuk ke mata akan susah untuk dihilangkan.Sebaiknya tunggu perintah dari ketua untuk melaksanakannya.

 

 

 

 

3

 

 

Induksi Elektromagnetik

  1. Tujuan Percobaan

Tujuannya Untuk menyelidiki cara-cara mwnimbulkan ggl induksi dan arus listrik.

  1. Landasan Teori

Untuk dapat mendapatkan arus listrik dari medan magnet,faraday menggunakan peralatan seperti gambar dibawah.Kumparan sebelah kiri dihubungkan dengan baterai,sedangkan kumparan sebelah kanan dihubungkan dengan galvanometer untuk mendeteksi adanya arus.Kedua kumparan itu tidak berhubungan langsung,sehingga arus kumparan kiri tidak dapat mengalir ke kumparan kanan.Inti besi didalam kumparan digunakan untuk memperkuat medan magnet yang terjadi

 

 

 

Faraday berharap arus listrik pada kumparan kiri menghasilkan medan magnet yang cukup kuat,sehingga dapat menimbulkan arus listrik dikumparan kanan.Namun berapapun besar arus di kumparan kiri,faraday mengamati tidak ada arus yang timbul pada kumparan kanan.Medan magnet oleh arus listrik dikumparan kiri tidak dapat menimbulkan arus listrik dikumparan kanan.

Jarum galvanometer bergerak justru saat sakelar sedang ditutup atau dibuka.Jadi arus dapat terjadi pada kumparan kanan hanya jika arus (medan magnet) pada kumparan kiri berubah.

 

 

4

 

 

III. Alat dan bahan

  1. 1 buah magnet batang
  2. 1 set kumparan
  3. 1 buah Galvanometer (Basic Meter)
  4. Beberapa kabel penghubung

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  1. Prosedur Kerja
    1. Susunlah alat seperti gambar diatas!
    2. Gerakkan magnet batang keluar masuk kumparan,apa yang terjadi pada jarum galvanometer dan kemana arah penyimpangannya?
    3. Apa artinya tentang penyimpangna pada jarum galvanometer.
    4. Gerakkan magnet keluar dari kumparan,apa yang terjadi pada jarum galvanometer dan apa arti penyimpangan tersebut?
    5. Gerakkan magnet masuk dan keluar dari kumparan secara berulang-ulang,apa yang terjadi pada jarum galvanometer.
    6. Bagaimana arah arus listrik yang terjadi.

 

5

 

 

  1. Hasil Pengamatan
    1. Yang terjadi adalah adanya aliran arus listrik dan arah penyimpangannya kekanan.
    2. Arti penyimpangan tersebut adalah adanya aliran arus listrik pada magnet dan menghasilkan tegangan pada galvanometer.
    3. Yang terjadi tegangan akan kembali menjadi 0 MA,tegangannya semakin berkurang.
NO Jumlah Lilitan L S C
1.

2.

3.

250

500

1000

10 MA

20 MA

30 MA

12 MA

22 MA

42 MA

19 MA

32 MA

70 MA

 

  1. Semakin banyak jumlah lilitannya,semakin kuat tegangan pada galvanometer.
  2. Pembahasan

2.   Karena jika magnet bertemu dengan kumparan dengan arah kutub yang berbeda maka magnet dan kumparan itu akan tarik-menarik,Arah penyimpangannya kekanan karena adanya aliran listrik yang masuk ke galvanometer.

3.   setiap magnet bertemu dengan kumparan dengan kutub yang berbeda,akan menghasilkan arus listrik ke galvanometer.

4.   Karena magnet yang keluar dari kumparan akan menurunkan aliran listrik ke galvanometer.

5.   Karena magnet yang keluar masuk kumparan akan merubah arus listrik pada magnet tersebut secara cepat,jarum galvanometer menjadi bolak balik.

6.   Karena jumlah lilitan pada kumparan mempengaruhi aliran listrik,semakin banyak lilitannya semakin kuat.

  1. Kesimpulan

 

6

Setiap jumlah lilitan pada galvanometer akan menghasilkan tegangan yang berbeda-beda,karena lilitan yang semakin besar akan menghasilkan tegangan yang besar.begitu sebaliknya jika lilitannya kecil maka akan menghasilkan tegangan yang kecil pula.

 

  1. Saran

Jangan melakukan apapun atau menyentuh apapun pada saat melaksanakan praktek tentang induksi elektromagnetik ini.jika salah-salah,resikonya kita yang tanggung sendiri,disitu ada benda-benda yang penting,jika kita mencabut sembarangan dan tidak melihat terlebih dahulu maka kita tidak tahu dimana letak benda yang kita cabut tadi.

 

sejarah

20 Mar
  1. A. Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Terjadunya Konflik Antara Indonesia Dan Belanda.

Faktor-faktor apakah yang menyebabkan konflik Indonesia-Belanda bagaimana peran dunia internasional dalam menyelesaikan konflik tersebut? Apa pengaruh konflik tersebut terhadap keberadaan NKRI? Dan bagaimana perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan sehingga Belanda keluar dari Indonesia? Hal ini akan kita pelajari dalam bab ini agar kita mampu meneladani kebulatan tekad para pahlawan kita.

Perjuangan bangsa Indonesia semenjak proklamasi kemerdekaan hari demi hari semakin nyata hasilnya. Akan tetapi tantangan yang harus dihadapi selalu silih berganti. Seperti kita telah ketahui bahwa proklamasi kemerdekaan dikumandangkan pada tanggal 17 Agustus 1945. Selanjutnya pada tanggal 18 Agustus 1945 ditetapkan Undang-undang Dasar 1945 (UUD 1945) dan dipilih Ir. Soekarno sebagai presiden, sedangkan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil presiden. Perjuangan bangsa selanjutnya Indonesia semakin berat karena karena harus mempertahankan kemerdekaan dari rongrongan kekuasaan bangsa asing.

Adapun factor-faktor yang menyebabkan terjadinya konflik antara Indonesia dengan Belanda sebagai berikut.

  1. Kedatangan tentara sekutu diboncengi oleh NICA

Semenjak Jepang menyerah kepada sekutu pada tanggal 14 Agustus

1945 secara hukum tidak lagi berkuasa di Indonesia. Pada tanggal 10 September 1945 panglima bala tentara kerajaan Jepang di Jawa mengumumkan bahwa pemerintahan akan diserahkan kepada sekutu dan tidak kepada pihak Indonesia. Pada tanggal 14 September 1945 Mayor Greenhalgh datang di Jakarta. Ia merupakan perwira sekutu yang pertama kali datang ke Indonesia. Tugas Greenhalgh adalah mempelajari dan melaporkan keadaan di Indonesia menjelang pendaratan rombongan sekutu.

Pada tanggal 19 September 1945 pasukan sekutu mendarat di Indonesia antara lain bertugas melucuti tentara Jepang. Tugas ini dilaksanakan Komando pertahanan Sekutu di Asia Tenggara yang bernama South East Asia Command (SEAC) dibawah pimpinan Lord Louise Mountbatten yang berpusat di Singapura. Untuk melaksanakan tugas itu Mountbatten membentuk komando khusus yang diberi nama Allied Force Netherland East Indies (AFNEI) dibawah Letnan Jendral Sir Phillip Christison.

Adapun tugas AFNEI di Indonesia adalah :

  1. Menerima penyerahan kekuasaan dari tangan Jepang
  2. Membebaskan para tawanan perang dan interniran sekutu
  3. Melucuti dan mengumpulkan orang Jepang untuk kemudian dipulangkan
  4. Menegakkan dan mempertahankan keadaan damai untuk kemudian diserahkan kepada pemerintahan sipil dan
  5. Menghimpun keterangan dan menuntut penjahat perang

Pasukan AFNEI mulai mendarat di Jakarta pada tanggal 29 September 1945 yang terdiri dari 3 divisi yaitu :

  1. Divisi India ke-23 dibawah pimpinan Mayor Jendral D.C Hawthorn yang bertugas untuk daerah Jawa Barat.
  2. Divisi India ke-5 dibawah pimpinan Mayor Jendral E.C Marsergh yang bertugas untuk daerah Jawa Timur
  3. Divisi India ke-26 dibawah pimpinan Mayor Jendral H.M Chambers yang bertugas untuk daerah Sumatera

Pasukan-pasukan AFNEI bertugas di Sumatera dan Jawa,

sedangkan untuk daerah Indonesia lainnya diserahkan tugasnya kepadaangkatan perang Australia.

Pada mulanya kedatangan sekutu disambut dengan senang hati oleh bangsa Indonesia. Hal ini karena mereka mengumandangkan perdamaian.

Akan tetapi setelah diketahui bahwa sekutu secara diam-diam membawa orang-orang Netherland Indies Civil Administration (NICA) yakni pegawai-pegawai sipil Belanda maka bangsa Indonesia curiga dan akhirnya menimbulkan permusuhan.

  1. 2. Kedatangan Belanda (NICA) berupaya untuk menegakkan kembali kekuasaannya di Indonesia.

NICA berusaha mempersenjatai kembali KNIL (Koninklijk Netherland Indisch Leger yaitu tentara kerajaan Belanda yang ditempatkan di Indonesia). Orang-orang NICA dan KNIL di Jakarta, Surabaya dan Bandung mengadakan provokasi sehingga memancing kerusushan.

Sebagai pimpinan AFNEI Christison menyadari bahwa untuk melancarkan tugasnya diperlukan bantuan dari Pemerintahan Republik Indonesia. Oleh karena itu diadakan perundingan dengan pemerintahan RI. Christison mengakui pemerintahan de facto Republik Indonesia pada tanggal 1 Oktober 1945. Ia tidak akan mencampuri persoalan yang menyangkut status persoalan Negara.

Dalam kenyataannya pasukan sekutu sering membuat hura-hara dan tidak menghormati kedaulatan bangsa Indonesia. Gerombolan NICA sering melakukan teroro terhadap pemimpin-pemimpin kita. Dengan demikian bangsa Indonesia mengetahui bahwa kedatangan Belanda yang memboncengi AFNEI adalah untuk menegakkan kembali kekuasaannya di Indonesia. Oleh karena itu bangsa kita berjuang dengan cara-cara diplomasi maupun kekuatan senjata untuk melawan Belanda yang akan menjajah kembali. Konflik antara Indonesia dengan Belanda ini akhirnya melibatkan peran dunia internasionaluntuk menyelesaikannya.

  1. A. Peran dunia internasional dalam menyelesaikan konflik Indonesia-Belanda.
    1. Peranan Perserikatan bangsa-bangsa

Masuknya kembali Belanda ke Indonesia dengan membonceng

Sekutu ternyata berakibat konflik yang berkepanjangan antara Indonesia dengan Belanda. Untuk itu bangsa Indonesia berjuang dengan cara diplomasi

maupun kekuatan senjata.Pada tanggal 25 Maret 1947 Indonesia dan Belanda menandatangani Persetujuan. Linggajati. Meskipun persetujuan Linggajati ditanda tangani, namun hubungan antara Indonesia dengan Belanda semakin memburuk. Belanda melakukan pelanggaran terhadap persetujuan Linggajati maupun perjanjian gencatan yang diadakan sebelumnya dengan melancarkan agresi militer terhadap pemerintahan Indonesia pada tanggal 21 Juli 1947. Kota-kota di Sumatera maupun Jawa digempur dengan pasukan bersenjata lengkap dan modern. Pada tanggal 29 Juli 1947 Pesawat DakotaVT-CLA yang membawa obat-obatan dari Singapura sumbangan Palang Merah Malaya (Malaysia) kepada Indonesia ditembak oleh pesawat Belanda diYogyakarta. Gugur dalam peristiwa ini di antaranya Komodor Muda Udara A. Adisutjipto dan Komodor Muda Udara Dr. Abdurrahman Saleh.

Bagaimana reaksi dunia luar terhadap tindakan Belanda yang

melakukan tindakan kekerasan terhadap Indonesia tersebut? Pada tanggal 31 Juli 1947 India dan Australia mengajukan masalah Indonesia- Belanda ini kepada Dewan Keamanan PBB. Dalam Sidang Dewan Keamanan pada tanggal 1 Agustus 1947 dikeluarkan resolusi yang mengajak kedua belah pihak untuk menghentikan tembak menembak, menyelesaikan pertikaian melalui perwasitan (arbitrase) atau dengan cara damai yang lain.

Menindak lanjuti ajakan PBB untuk penyelesaian dengan cara

damai, maka Republik Indonesia menugaskan Sutan Syahrir dan H. Agus Salim sebagai dutayang berbicara dalam sidang Dewan Keamanan PBB. Sutan Syahrir menyatakan bahwa untuk mengakhiri konflik antara  Indonesia dengan Belanda jalan satu-satunya adalah pembentukan Komisi Pengawas dalam pelaksanaan resolusi Dewan Keamanan. Ditambahkan pula agar Dewan Keamanan menerima usul Australia secara keseluruhan dan penarikan pasukan Belanda ke tempat kedudukan sebelum agresi militer. Usul ini didukung oleh Rusia dan Polandia. Di samping itu Rusia juga mengusulkan pembentukan Komisi Pengawas gencatan senjata.

Usul di atas didukung oleh Amerika Serikat,Australia, Brazilia,

Columbia, Polandia, dan Suriah tetapi diveto Perancis, sebab dianggap terlalu menguntungkan Indonesia.

Pada tanggal 25 Agustus 1947 Dewan Keamanan PBB menerima

usul Amerika Serikat tentang pembentukan Komisi Jasa-Jasa Baik (Committee of Good Offices) untuk membantu menyelesaikan pertikaian Indonesia-Belanda. Komisi inilah yang kemudian dikenal dengan Komisi Tiga Negara(KTN), yang terdiri atas :

  1. Australia (diwakili oleh Richard C. Kirby), atas pilihan Indonesia,
  2. Belgia (diwakili oleh Paul Van Zeeland), atas pilihan Belanda,
  3. Amerika Serikat (diwakili oleh Dr. Frank PorterGraham), atas pilihan Australia dan Belgia.

Pada tanggal 27 Oktober 1947 KTN tiba di Jakarta untuk melaksanakan tugasnya. Dalam melaksanakan tugasnya, KTN mengalami kesulitan karena Indonesia maupun Belanda tidak mau bertemu di wilayah yang dikuasai pihak lainnya. Akhirnya KTN berhasil mempertemukan Indonesia-Belanda dalam suatu perundingan yang berlangsung pada tanggal 8 Desember 1947 di atas kapal perang Amerika Serikat “Renville” yang berlabuh di teluk Jakarta. Perundingan ini dikenal dengan perundingan Renville. Akibat dari perundingan Renville wilayah Rl semakin sempit dan kehilangan daerah-daerah yang kaya karena diduduki Belanda.

Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan

Sejak tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaannya. Dengan demikian bangsa Indonesia telah menjadi bangsa yang merdeka, bebas dari belenggu penjajahan. Akan tetapi, Belanda belum rela dengan kemerdekaan Indonesia tersebut. Melalui berbagai cara Belanda tetap ingin menjajah Indonesia. Bagaimana sikap Bangsa Indonesia? Tentu saja, bangsa Indonesia tidak tinggal diam. Dengan berbagai upaya, bangsa Indonesia tetap mempertahankan kemerdekaannya. Usaha-usaha apa saja yang dilakukan bangsa Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaannya?

A. Perjuangan Bangsa Indonesia Mempertahankan Kemerdekaan

Pada tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Akan tetapi, ada pihak-pihak yang tidak mengakui kedaulatan pemerintahan Republik Indonesia. Ketika negara kita memproklamasikan kemerdekaan, tentara Jepang masih ada di Indonesia. Sekutu menugaskan Jepang untuk menjaga keadaan dan keamanan di Indonesia seperti sebelum Jepang menyerah kepada Sekutu. Tugas tersebut berlaku saat Sekutu datang ke Indonesia. Rakyat Indonesia yang menginginkan hak-haknya dipulihkan, berusaha mengambil alih kekuasaan dari tangan Jepang. Usaha tersebut mendapat rintangan dari pihak Jepang sehingga di beberapa tempat terjadi pertempuran antara tentar Jepang dengan rakyat Indonesia. Pertempuran-pertempuran tersebut menimbulkan korban di kedua belah pihak. Ketika rakyat Indonesia sedang menghadapi Jepang, Belanda (NICA) datang membonceng tentara Sekutu. Tujuan Belanda ingin menjajah kembali Indonesia. Pada tanggal 29 September 1945 tentara Sekutu dan pasukan NICA tiba di Indonesia dan mendarat di Pelabuhan Tanjung Priok. Tentara Sekutu membantu NICA yang ingin membatalkan kemerdekaan Indonesia. Rakyat Indonesia tidak ingin lagi menjadi bangsa yang terjajah. Rakyat Indonesia bangkit melawan tentara Sekutu dan NICA. Rakyat Indonesia menggunakan senjata rampasan dari Jepang dan senjata tradisional yang ada. Berkobarlah pertempuran di mana-mana.

1. Pertempuran Surabaya

1Tanggal 25 Oktober 1945, tentara Sekutu mendarat di Tanjung Perak, Surabaya. Tentara Sekutu di bawah pimpinan Brigadir Jendral Mallaby. Kedatangan tentara tersebut diikuti oleh NICA. Mula-mula tentara NICA melancarkan hasutan sehingga menimbulkan kekacauan di Surabaya. Hal tersebut menimbulkan bentrokan antara rakyat Surabaya dengan tentara Sekutu.

Tanggal 28 Oktober hingga 31 Oktober 1945 terjadi pertempuran yang hebat. Ketika terdesak, tentara Sekutu mengusulkan perdamaian. Tentara Sekutu mendatangkan pemimpin-pemimpin Indonesia untuk mengadakan gencatan senjata di Surabaya. Tentara

Sekutu tidak menghormati gencatan senjata. Dalam insiden antara rakyat Surabaya dan tentara Sekutu, Brigjen Mallaby terbunuh. Letnan Jendral Christison Panglima Sekutu di Indonesia, meminta kepada pemerintah Indonesia menyerahkan orang-orang yang dicurigai membunuh Jendral Mallaby. Permintaan tersebut diikuti ultimatum dari Mayor Jendral Mansergh. Isi ultimatum tersebut,

Sekutu memerintahkan rakyat Surabaya menyerahkan senjatanya. Penyerahan paling lambat tanggal 9 November 1945 pukul 18.00 WIB. Apabila ultimatum tersebut tidak dilaksanakan, Kota Surabaya akan diserang dari darat, laut, dan udara. Gubernur Suryo, diberi wewenang oleh pemerintah pusat untuk menentukan kebijaksanaannya. Beliau bermusyawarah dengan pimpinan TKR (Tentara Keamanan Rakyat) dan para pemimpin perjuangan rakyat di Surabaya. Hasil musyawarah tersebut adalah rakyat Surabaya menolak ultimatum dan siap melawan ancaman Sekutu

Tanggal 10 November 1945 pukul 06.00, tentara Sekutu menggempur Surabaya dari darat, laut maupun udara. Di bawah pimpinan Gubernur Suryo dan Sutomo (Bung Tomo)

rakyat Surabaya tidak mau menyerahkan sejengkal tanah pun kepada tentara Sekutu. Dengan pekik Allahu Akbar, Bung Tomo membakar semangat rakyat. Dalam pertempuran yang berlangsung sampai awal Desember itu gugur beribu-ribu pejuang Indonesia. Pemerintah menetapkan tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan. Hari Pahlawan untuk memperingati jasa para pahlawan. Perlawanan rakyat Surabaya mencerminkan tekad perjuangan seluruh rakyat Indonesia.

2. Pertempuran Lima Hari di Semarang

Pertempuran ini terjadi pada tanggal 15 Oktober 1945. Kurang lebih 2000 pasukan Jepang berhadapan dengan TKR dan para pemuda. Peristiwa ini memakan banyak korban dari kedua belah pihak. Dr. Karyadi menjadi salah satu korban sehingga namanya diabadikan menjadi nama salah satu Rumah sakit di kota Semarang sampai sekarang. Untuk memperingati peristiwa tersebut maka pemerintah membangun sebuah tugu yang diberi nama Tugu Muda.

3. Pertempuran Ambarawa

Pertempuran ini diawali dengan kedatangan tentara Inggris di bawah pimpinan Brigjen Bethel di Semarang pada tanggal 20 Oktober 1945 untuk membebaskan tentara Sekutu. Setelah itu menuju Magelang, karena Sekutu diboncengi oleh NICA dan membebaskan para tawanan Belanda secara sepihak maka terjadilah perlawanan dari TKR dan para pemuda. Pasukan Inggris akhirnya terdesak mundur ke Ambarawa. Dalam peristiwa tersebut Letkol Isdiman gugur sebagai kusuma bangsa. Kemudian Kolonel Sudirman terjun langsung dalam pertempuran tersebut dan pada tanggal 15 Desember 1945 tentara Indonesia berhasil memukul mundur Sekutu sampai Semarang. Karena jasanya maka pada tanggal 18 Desember 1945 Kolonel Sudirman diangkat menjadi Panglima Besar TKR dan berpangkat Jendral. Sampai sekarang setiap tanggal 15 Desember diperingati sebagai hari Infantri.

4. Pertempuran Medan Area

Pada tanggal 9 Oktober 1945 pasukan Sekutu yang diboncengi Belanda dan NICA di bawah pimpinan Brigjen T.E.D. Kelly mendarat di Medan. Pada tanggal 13 Oktober 1945 para pemuda yang tergabung dalam TKR terlibat bentrok dengan pasukan Belanda, sehingga hal ini menjalar ke seluruh kota Medan. Hal ini menjadi awal perjuangan bersenjata yang dikenal dengan Pertempuran Medan Area.

5. Bandung Lautan Api

Kota Bandung dimasuki pasukan Inggris pada bulan Oktober 1945. Sekutu meminta hasil lucutan tentara Jepang oleh TKR diserahkan kepada Sekutu. Pada tanggal 21 November 1945 Sekutu mengultimatum agar kota Bandung dikosongkan. Hal ini tidak diindahkan oleh TRI dan rakyat. Perintah ultimatum tersebut diulang tanggal 23 Maret 1946. Pemerintah RI di Jakarta memerintahkan supaya TRI mengosongkan Bandung, tetapi pimpinan TRI di Yogyakarta mengintruksikan supaya Bandung tidak dikosongkan. Akhirnya dengan berat hati TRI mengosongkan kota Bandung. Sebelum keluar Bandung pada tanggal 23 Maret 1946 para pejuang RI menyerang markas Sekutu dan membumihanguskan Bandung bagian selatan. Untuk mengenang peristiwa tersebut Ismail Marzuki mengabadikannya dalam sebuah lagu yaitu Hallo-Hallo Bandung.

6. Agresi Militer Belanda

Agresi militer Belanda yaitu serangan yang dilakukan oleh Belanda kepada Negara Republik Indonesia. Kurang lebih satu bulan setelah kemerdekaan Indonesia, tentara sekutu datang ke Indonesia. Dalam pendaratannya di Indonesia, tentara sekutu diboncengi NICA. Selain bermaksud melucuti tentara Jepang, tentara sekutu membantu NICA mengembalikan Indonesia sebagai jajahannya. dengan bantuan sekutu, NICA ingin membatalkan kemerdekaan rakyat Indonesia. Rakyat Indonesia tidak mau dijajah lagi. Rakyat Indonesia tidak mempunyai pilihan lain untuk mempertahankan kemerdekaannya, kecuali dengan bertempur sampai titik darah penghabisan. Di sebagian besar wilayah Indonesia, tentara Sekutu dan NICA harus menghadapi perlawanan pejuang-pejuang Indonesia. Perjuangan rakyat Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaannya, menyadarkan tentara Sekutu bahwa bangsa Indonesia tidak dapat dikalahkan hanya dengan kekuatan senjata. Sekutu menempuh cara lain, yaitu mempertemukan Indonesia dan Belanda di meja perundingan. Perundingan dilaksanakan tanggal 10 November 1946 di Desa Linggarjati sebelah selatan Cirebon, Jawa Barat. Perundingan tersebut dinamakan Perundingan Linggarjati. Hasil perundingan dinamakan Persetujuan Linggarjati.

Perundingan ini menghasilkan pengakuan Belanda atas kedaulatan Republik Indonesia. Kedaulatan tersebut meliputi wilayah Jawa, Madura, dan Sumatra. Belanda ternyata melanggar isi Persetujuan Linggarjati. Tanggal 21 Juli 1947 Belanda melancarkan serangan militer ke daerah-daerah yang termasuk wilayah RI. Serangan tersebut terkenal dengan nama Agresi Militer Belanda I. Agresi Militer Belanda I bertujuan menguasai daerah-daerah perkebunan dan pertambangan. Daerah-daerah tersebut antara lain Sumatra Timur, Sumatra selatan, Priangan, Malang dan Besuki.

Menghadapi serangan Belanda itu, rakyat berjuang mempertahankan tanah airnya. Rakyat melakukan taktik perang gerilya. Perang gerilya yaitu taktik perang menyerang musuh yang dilakukan dengan cara sembunyi-sembunyi. PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) berusaha menengahi pertikaian Indonesia dengan Belanda. PBB membentuk komisi perdamaian. Komisi itu beranggotakan tiga negara, yaitu Australia, Belgia, dan Amerika serikat. Komisi itu disebut Komisi Tiga Negara (KTN). Berkat usaha Komisi Tiga Negara, Indonesia dan Belanda kembali ke meja perundingan. Perundingan dilaksanakan mulai tanggal 8 Desember 1947 di atas kapal perang Amerika Serikat. Kapal tersebut bernama USS Renville. Hasil perundingan tersebut dinamakan Perjanjian Renville. Dalam perundingan ini, delegasi Indonesia dipimpin oleh Perdana Menteri Amir Syarifudin dan delegasi belanda dipimpin oleh Raden Abdul Kadir Widjojoatmodjo.

Perjanjian Renville sangat merugikan pihak Indonesia. Salah satu isi Perjanjian Renville adalah Republik Indonesia harus mengakui wilayah yang telah direbut Belanda dalam Agresi Militer Belanda I. Agresi Militer Belanda adalah serangan yang dilancarkan oleh pasukan Belanda kepada Indonesia untuk menghancurkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada tanggal 21 Juli 1947 dan 19 Desember 1948. Tanggal 19 Desember 1948 Belanda melancarkan Agresi Militer II. Agresi Militer Belanda II bertujuan menghapuskan pemerintahan RI dengan menduduki kota-kota penting di Pulau Jawa. Dalam Agresi Militer II, pasukan Belanda menyerang Ibu Kota Republik Indonesia, Yogyakarta dan menahan Presiden Soekarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta dan beberapa pejabat tinggi negara. Rakyat Indonesia pantang menyerah. Dengan semboyan sekali merdeka tetap merdeka, rakyat berjuang sampai titik darah penghabisan. Rakyat tetap melakukan perang gerilya. Aksi militer Belanda tersebut menimbulkan protes keras dari kalangan anggota PBB. Oleh karena itu, Dewan keamanan PBB mengadakan sidang pada tanggal 24 Januari 1949, dan memerintahkan Belanda agar menghentikan agresinya. Belanda di bawah Dewan Keamanan PBB meninggalkan Yogyakarta serta membebaskan presiden, wakil presiden dan pejabat tinggi negara yang ditawan.


Hello world!

20 Mar

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!